JawaPos.com – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) berperan aktif mendukung pembangunan sistem irigasi berbasis energi terbarukan atau PV Agri di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Proyek inovatif itu dimulai pada November tahun ini dan bertujuan untuk membantu petani dan masyarakat lokal di Pulau Semau dengan menyediakan sistem irigasi berbasis panel surya yang ramah lingkungan dan dipimpin oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Diketahui, GIZ merupakan sebuah perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman yang berfokus pada kerja sama pembangunan dan beroperasi di berbagai bidang di lebih 130 negara.
SVP Sustainability TBS Energi, Triana Krisandini mengatakan, tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengembangkan sistem irigasi yang menggunakan sumber energi terbarukan berupa panel surya. Proyek ini juga merupakan salah satu upaya perusahaan mencapai visi TBS2030.
“Kami sangat bangga dapat berpartisipasi dalam proyek ini yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pulau Semau dan juga lingkungan disekitarnya,” ujar Triana dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos, Rabu (7/11).
Triana juga berharap, dengan penggunaan energi terbarukan, diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung pertanian lokal. Karena, dengan adanya sistem ini, Triana menjelaskan bahwa para petani di Pulau Semau akan memiliki akses yang lebih baik ke sumber air untuk pertanian mereka.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesehatan penduduk dengan menghilangkan waktu yang dihabiskan untuk menyiram ladang. Awalnya, proyek ini akan mencakup 0,25 hektare (2.500 m2) dari total lahan pertanian seluas 47 hektare.
“Manfaat dari proyek ini sangat signifikan. Diperkirakan akan terjadi penghematan energi hingga 200 kWh per panen dengan beralih dari diesel ke panel surya. Selain itu, proyek ini diantisipasi dapat menghasilkan kelebihan energi sebanyak 236 kWh dari sistem panel surya untuk kegiatan produktif lainnya. Sebaliknya, sistem irigasi yang diperlukan hanya akan membutuhkan 380 kWh per panen,” lanjut Triana.
Diketahui, proyek sistem PV Agri di Pulau Semau adalah contoh nyata dari upaya bersama untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam sektor pertanian dan energi. Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
